Jagal Iblis Makam Setan (Wiro Sableng 212)




Buku 95 : Jagal Iblis Makam Setan

Karya : Bastian Tito

Tokoh :
  • Sika Sure Jelantik
  • Wiro Sableng
  • Iblis Pemalu
  • Sabai Nan Rancak
  • Tua Gila
  • Pengiring Mayat Muka Merah
  • Suto Abang aka Sutan Alam Rajo Di Bumi
  • Datuk Tinggi Raja Di Langit aka Jagal Iblis Makam Setan
  • Momok Berdandan Jari Tiga
  • Hantu Balak Anam
Ket : Ini adalah episode kelima dari rangkaian 11 episode "Tua Gila Dari Andalas" (Tua Gila dari Andalas, Asmara Darah Tua Gila, Lembah Akhirat, Pedang Naga Suci 212, Jagal Iblis Makam Setan, Utusan dari Akhirat, Liang Lahat Gajah Mungkur, Rahasia Cinta Tua Gila, Wasiat Malaikat, Dendam Dalam Titisan, dan Gerhana di Gajah Mungkur)

Outline :
  • Di sebuah gubuk, Wiro Sableng dalam keadaan kaku karena ditotok oleh Sika Sure Jelantik. Iblis Pemalu datang untuk menolongnya.
  • Iblis Pemalu yang baru berhasil melumpuhkan Sika Sure Jelantik. Tiba-tiba datanglah Sabai Nan Rancak membawa perkara baru.
  • Tua Gila datang sesaat sebelum terjadi pertempuran antara Sabai Nan Rancak dan Iblis Pemalu.
  • Iblis Pemalu berhasil mengusir Sabai Nan Rancak, Tua Gila dan Wiro meninggalkan Sika Sure Jelantik yang sedang cidera di sebuah goa, mereka berdua menuju ke arah mata air untuk membicarakan sesuatu.
  • Setelah selesai berbicara panjang lebar Wiro dan Tua Gila kembali ke goa tempat nenek Sika berada, ternyata nenek Sika sudah tidak ada di tempat itu.
  • Sika Sure Jelantik ternyata dibawa oleh orang-orang dari Lembah Akhirat, yang dipimpin oleh Pengiring Mayat Muka Merah.
  • Sabai Nan Rancak kembali ke pulau Andalas dan bertemu dengan Suto Abang aka Sutan Alam Rajo Di Bumi dan menceritakan pengalamannya selama berada di tanah Jawa.
  • Suto Abang meminta Sabai untuk menyelidiki Makan Setan, dan mendapatkan dua senjata mustika berupa Mantel Sakti dan Mutiara Setan.
  • Sabai Nan Rancak tiba di pulau Makam Setan. Dia mendapati 2 makam setan yang batu nisannya tertulis nama Tua Gila dan Wiro Sableng.
  • Di salah satu makam di dalamnya terdapat Datuk Tinggi Raja Di Langit yang ternyata masih hidup, lalu nenek Sabai menolongnya dengan imbalan Mantel Sakti dan Mutiara Setan jadi miliknya.
  • Setelah mendapatkan 2 senjata mustika, Sabai Nan Rancak lari menuju ke tempat perahunya berada, tapi disana sudah menunggu Iblis Pemalu yang berniat mengambil 2 senjata mustika dari tangan nenek Sabai.
  • Di tengah-tengah pertempuran antara nenek Sabai melawan Iblis Pemalu, munculah seorang kakek berjuluk Momok Berdandan Jari Tiga.
  • Momok Berdandan Jari Tiga bertempur melawan Datuk Tinggi Raja Di Langit. Selagi mereka fokus bertempur sampai salah satu mati. Sabai dan Iblis Pemalu pergunakan kesempatan untuk melarikan diri.
  • Beberapa saat kemudian datanglah dua orang perwira muda kerajaan beserta prajurit-prajutinya di pulau Makam Setan, sesampainya disana mereka mendapati orang suruhannya si Momok Berdandan Jari Tiga sudah tergeletak mati.
  • Dua perwira muda kerajaan dan seluruh prajuritnya bertempur melawan Datuk Tinggi Raja Di Langit yang kini bergelar Jagal Iblis Makam Setan.
  • Di atas perahu kecil, Sabai Nan Rancak dan Iblis Pemalu mengobrol dengan akrabnya. Sesaat kemudian perahu mereka dihadang oleh perahu lain yang dinaeki oleh Hantu Balak Anam.
  • Hantu Balak Anam mengintrogasi Sabai Nan Rancak perihal hubungannya dengan Suto Abang aka Sutan Alam Rajo Di Bumi. Setelah mendapat jawaban, ia pun segera pergi.
  • Sabai Nan Rancak dan Iblis Pemalu kembali mengayuh perahunya menuju tanah Jawa.
Bersambung ke buku berikutnya, Utusan Dari Akhirat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wasiat Malaikat (Wiro Sableng 212)

Utusan Dari Akhirat (Wiro Sableng 212)

Liang Lahat Gajah Mungkur (Wiro Sableng 212)