Wasiat Malaikat (Wiro Sableng 212)

Buku 99 : Wasiat Malaikat

Karya : Bastian Tito

Tokoh :

• Setan Ngompol
• Sinto Gendeng
• Panji
• Naga Kuning
• Wiro Sableng
• Ratu Duyung
• Bidadari Angin Timur
• Puti Andini
• Kiai Gede Tapa Pamungkas
• Sika Sure Jelantik
• Sabai Nan Rancak
• Tua Gila Dari Andalas
• Hantu Balak Anam
• Kakek Segala Tahu
• Utusan Dari Akhirat
• Si Cadar Kuning

Ket : Ini adalah episode kesembilan dari rangkaian 11 episode "Tua Gila Dari Andalas" (Tua Gila dari Andalas, Asmara Darah Tua Gila, Lembah Akhirat, Pedang Naga Suci 212, Jagal Iblis Makam Setan, Utusan dari Akhirat, Liang Lahat Gajah Mungkur, Rahasia Cinta Tua Gila, Wasiat Malaikat, Dendam Dalam Titisan, dan Gerhana di Gajah Mungkur)

Outline :

• Di dasar Telaga Gajahmungkur, Panji, Setan Ngompol dan Sinto Gendeng masih mencari keberadaan Pedang Naga Suci 212.

• Sinto Gendeng, Setan Ngompol, dan Panji menolong Naga Kuning yang dipendam di dinding Liang Lahat oleh Kiai Gede Tapa Pamungkas.

• Di tepi Telaga, Wiro Sableng dan Ratu Duyung mencemaskan Sinto Gendeng, Setan Ngompol dan Panji yang belum juga keluar dari dasar Telaga.
• Bidadari Angin Timur mengintip Wiro Sableng dan Ratu Duyung yang sedang bermesraan di tepi Telaga.

• Ratu Duyung dan Wiro Sableng memutuskan untuk menyelam ke dasar Telaga untuk mengetahui keberadaan guru dan yang lainnya.

• Sika Sure Jelantik muncul dihadapan Bidadari Angin Timur, lalu memutuskan untuk masuk menyelam ke dasar Telaga.

• Kiai Gede Tapa Pamungkas muncul lagi lalu mengizinkan Puti Andini untuk mengambil Pedang Naga Suci 212 karena sudah merasa jodoh.

• Ratu Duyung dan Wiro yang sudah bergabung dengan rombongan Setan Ngompol, Sinto Gendeng, dan Panji terlibat bentrokan dengan Sika Sure Jelantik.

• Puti Andini, Panji dan Sika Sure Jelantik dengan Pedang Naga Suci 212 -nya, menjadi tiga orang pertama yang keluar dari dasar Telaga ke daratan.

• Di daratan mereka bertiga langsung disambut oleh Sabai Nan Rancak serta Tua Gila yang menyamar. Sesaat kemudian Sinto Gendeng, Setan Ngompol, Ratu Duyung, dan Wiro Sableng pun sampai di darat.

• Sabai Nan Rancak, Sika Sure Jelantik, Sinto Gendeng terlibat pertempuran hebat untuk merebutkan Pedang Naga Suci 212.

• Sabai Nan Rancak melarikan diri dengan cidera berat dialaminya. Hantu Balak Anam sempat muncul dihadapannya namun hanya sebentar lalu pergi lagi.

• Bidadari Angin Timur datang menolong dan mengobati Sabai Nan Rancak. Kemudian ia pergi lagi.

• Tua Gila, Panji dan Puti Andini yang berhasil membawa Pedang Naga Suci 212 bersembunyi di tempat yang aman.

• Ratu Duyung dan Wiro yang mengejar rombongan Tua Gila tiba-tiba dihadang oleh Utusan Dari Akhirat lalu terlibat pertempuran.

• Kakek Segala Tahu muncul dan menyapa Wiro Sableng dan Ratu Duyung serta beberapa orang yang bersembunyi di sekitarnya.

• Si Cadar Kuning muncul dihadapan Bidadari Angin Timur lalu menitipkan Kapak Maut 212 kepadanya. Setelah itu mereka mengatur strategi untuk mengambil Pedang Naga Suci dari Puti Andini.

Bersambung ke buku berikutnya, Dendam Dalam Titisan.