Pedang Naga Suci 212 (Wiro Sableng 212)
Buku 94 : Pedang Naga Suci 212
Karya : Bastian Tito
Tokoh :
- Tua Gila
- Sinto Gendeng
- Kiai Gede Tapa Pamungkas
- Sutan Alam Rajo Di Bumi
- Hantu Balak Anam
- Datuk Mangkuto Kamang
- Datuk Gadang Mentari
- Wiro Sableng
- Anggini
- Panji / Datuk Pangeran Rajo Mudo
- Sika Sure Jelantik
- Pengiring Mayat Muka Hijau
- Iblis Pemalu
- Dewa Ketawa
Outline :
(Flashback ke masa lalu)
- Di tepi telaga yang berada di puncak timur Gunung Gede, Sukat Tandika dan Sinto Weni sedang menunggu kehadiran Kiai Gede Tapa Pamungkas yang merupakan guru mereka berdua.
- Kiai Gede Tapa Pamungkas mewariskan Kapak Maut Naga Geni 212 dan Pedang Naga Suci 212 kepada dua muridnya, Sukat Tandika dan Sinto Weni.
- Sinto Weni memilih Kapak Maut Naga Geni 212, namun Pedang Naga Suci 212 pun diambilnya kemudian langsung dibawa pergi jauh.
- Sukat Tandika ingin mengejar Sinto tapi dilarang oleh Kiai Gede, setelah memberikan saran kepada Sukat, Kiai Gede Tapa Pamungkas pun undur diri.
- Di puncak barat gunung Singgalang, Hantu Balak Anam mencari seseorang bernama Sutan Alam Rajo Di Bumi.
- Sutan Alam mengajak tamunya Hantu Balak Anam ke dalam goa, dia pun mendengarkan cerita yang dibawa oleh tamunya itu.
- Setelah keperluannya selesai, Hantu Balak Anam pun pergi meninggalkan goa. Tak lama kemudian Sutan Alam Rajo Di Bumi juga ikut meninggalkan goa.
- Setelah beberapa lama, Hantu Balak Anam balik ke goa karena merasa teracuni, yang ditemuinya kali ini adalah Sutan Alam Rajo Di Bumi yang asli.
- Sutan Alam mengusir Hantu Balak Anam dari goanya, sesaat kemudian muncul orang yang bernama Datuk Mangkuto yang sebelumnya telah menyamar jadi Sutan Alam palsu.
- Wiro Sableng dan Anggini mengobrol sepanjang perjalanan. Anggini memutuskan untuk mandi di lembah, Wiro menunggu agak jauh di atas pohon.
- Ketika Anggini sedang bermain air, tiba-tiba ada Panji disitu yang ingin mandi juga. Terjadi keributan antara Anggini dengan Panji yang disangkanya telah mengintip. Wiro datang melerai mereka.
- Wiro, Anggini, dan Panji yang sedang mengobrol tiba-tiba disergap oleh 4 orang yang masing-masing bernama Sika Sure Jelantik, Datuk Gadang Mentari, Pengiring Mayat Muka Hijau dan Iblis Pemalu.
- Iblis Pemalu dan Pengiring Mayat Muka Hijau mengejar Panji. Dewa Ketawa yang kebetulan lewat jadi berurusan dengan Pengiring Mayat.
- Panji berhasil sedikit menyadarkan Iblis Pemalu bahkan bisa dijadikan sahabat. Lalu mereka kembali ke tempat pertempuran Wiro dan Anggini melawan Sika Sure Jelantik dan Datuk Gadang Mentari.
- Sesampainya di telaga, Panji dan Iblis Pemalu hanya menemukan Anggini yang pingsan, Wiro sudah dibawa lari oleh Sika Sure Jelantik.
ada ayam jago bangkok filipina di situs sabung ayam online
BalasHapusdapatkan bonus cashback 10% yang dibagikan setiap minggu
minimal deposit 50ribu menangkan jutaan rupiah
segera kunjungi website kami www.bolavita.ltd
info lebih selengkapnya hubungi :
WA: +628122222995