Wasiat Iblis (Wiro Sableng 212)
Karya : Bastian Tito
Tokoh :
- Tiga Bayangan Setan
- Elang Setan
- Jarot Ampel aka Iblis Tanpa Bayangan
- Tubagus Kasatama aka Dewa Berjubah Kuning Bertongkat Besi
- Iblis Tua Ratu Pesolek
- Wiro Sableng
- Sinto Gendeng
- Kakek Segala Tahu
- Raja Penidur
Outline :
- Tiga Bayangan Setan dan Elang Setan janjian ketemuan dengan Jarot Ampel di Kartosuro, tapi di tengah perjalanan mereka berpisah.
- Elang Setan mampir ke warung kopi, tiba-tiba datang Tubagus Kasatama dan perwira kerajaan beserta prajuritnya dari kotaraja bermaksud menangkap hidup/mati si Elang Setan, kemudian terjadi pertempuran, Tiga Bayangan Setan pun datang membantu.
- Wiro yang kehujanan malam-malam berteduh di sebuah gubuk, tapi di situ ada orang tua lagi tidur-tiduran, dan mereka pun terlibat perkelahian sampai Wiro pingsan, siangnya ketika Wiro bangun orang tua itu sudah tidak ada, tapi ada selembar kertas yang tulisannya mengundang Wiro untuk datang ke puncak Merbabu.
- Tiga Bayangan Setan dan Elang Setan yang melanjutkan perjalanan akhirnya tiba di tempat tujuan dan bertemu Jarot Ampel sang guru di sebuah sumur batu.
- Jarot Ampel menyuruh kedua muridnya untuk menjaga sumur batu dan menitipkan kitab Wasiat Iblis untuk diserahkan kepada seseorang yang akan datang mengambilnya nanti.
- Di puncak Merapi, Si Muka Bangkai menyarankan muridnya Pangeran Matahari untuk mengambil kitab Wasiat Iblis di sumur batu.
- Di sumur batu, Pangeran Matahari bertempur melawan Elang Setan dan 3 Bayangan Setan.
- Akhirnya Wiro memutuskan datang ke puncak gunung Merbabu, dan sesampainya di sana ia disambut Sinto Gendeng, Kakek Segala Tahu serta Si Raja Penidur, mereka membicarakan soal keberadaan kitab Putih Wasiat Dewa.
- Di sumur batu, Pangeran Matahari akhirnya mendapatkan kitab Wasiat Iblis, walau sempat dihadang oleh Iblis Tua Ratu Pesolek yang baru tiba.
Komentar
Posting Komentar